Jakarta - Kill The DJ alias Marzuki Mohamad, marah lagu 'Jogja Istimewa' digunakan kampanye tim Prabowo. Siapa Kill The DJ?
Berikut fakta-fakta laki-laki kelahiran Klaten pada 21 Februari 1975 ini.
1. Musisi Hip-Hop
2. Dirikan Jogja Hip Hop Foundation
Tahun 2003, Kill The DJ mendirikan Jogja Hip Hop Foundation. Dua album bertitel Poetry Battle telah dikeluarkan pada 2007 dan 2008.
Bersama Jogja Hip Hop Foundation, mereka tampil di luar negeri menyerupai Singapura dan Amerika Serikat. Jogja Hip Hop Foundation juga meraih penghargaan AMI Award untuk Karya Produksi Lagu Berbahasa Daerah Terbaik.
3. Berteman dengan Seniman Jalanan
Kill The DJ banyak berteman dengan para seniman jalanan. Dengan cara itu ia mencar ilmu seni grafis dan teater. Nama Kill The DJ gres dipakainya pada 2001.
Baca juga: Video Kill The DJ Datangi Mapolda DIY |
4. Nyanyikan Lagu Cecak Nguntal Boyo
Saat mendengar rekaman telepon Anggodo Widjojo dengan beberapa orang yang diputar dalam sidang Mahkamah Konstitusi, Marzuki menyalurkan kegelisahannya. Kemudian muncul lagu 'Cecak Nguntal Boyo'. Dia menyanyikan lagu itu ketika ikut berunjuk rasa di Jakarta.
5. Luncurkan Lagu Politik
Kill The DJ menulis sebuah lagu berjudul Bersatu Padu. Lagu itu sebagai bentuk pernyataan dukungannya pada Jokowi-JK ketika Pilpres 2014. Lagu tersebut pribadi menarik perhatian di Twitter, alasannya yaitu ia merupakan sosok kuat di medsos itu.
Bersatu Padu mempunyai lirik sederhana dan blak-blakan yang menciptakan orang yang mendengarnya tersenyum. Klip itu dibentuk sederhana dengan warna hitam-putih.
6. Murka Lagunya Dipakai Kampanye Tim Prabowo
Kill The DJ resmi melaporkan dua akun media umum ke Polda DIY. Dua akun Twitter dan Instagram atas nama Cakkhum itu mengunggah video belahan lagu Jogja spesial ciptaan Marzuki yang liriknya diubah untuk mendukung capres nomor urut 02, Prabowo-Sandi.
Dua akun itu dilaporkan dengan sangkaan pelanggaran Undang-undang Hak Cipta dan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Kill The DJ yang tiba bersama kuasa hukumnya juga menyertakan barang bukti berupa file video Jogja spesial yang sudah diubah liriknya. Dia juga membawa dokumen bukti hak cipta lagu Jogja spesial ciptaan Marzuki Mohamad. Alasan ia melaporkan lagunya digunakan lantaran ia ingin karyanya dihargai sehingga tidak dapat sembarangan diubah karya ciptanya.
Sekretaris DPD Partai Gerindra DIY yang juga Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi di DIY, Dharma Setiawan, menegaskan pihaknya tidak akan meminta maaf ke Kill The DJ terkait lirik lagu 'Jogja Istimewa' yang diubah untuk dukungan ke Prabowo. Menurutnya, meski pengubah lagu 'Jogja Istimewa' yaitu emak-emak relawan Prabowo-Sandi, bukan berarti BPN DIY lepas tangan. Pihaknya berjanji akan memperlihatkan dukungan aturan ke mereka yang diperkarakan Kill The DJ.
Tonton video: Belum Ada Permintaan Maaf Resmi, Kill The DJ Mantap Lapor Polisi